Ayat214 Allah memerintahkan Nabi Muhammad agar menyampaikan agama kepada para kerabatnya, dan menyampaikan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang yang mengingkari dan menyekutukan-Nya. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Muslim, dan perawi lainnya dari Abµ Hurairah bahwa ia berkata, "Tatkala ayat ini turun, Rasulullah lalu memanggil orang-orang Quraisy untuk berkumpul di Bukit Safa.
Surat asy syura ayat 214-216 menjelaskan tentang " 214. [2]Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yang terdekat[3], 215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu[4]. 216. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan[5]. Adapun isi kandangun yang menjelaskan tentang tafsir, bacaan latin, dan terjemahannya artinya. Surat Asy Syura Ayat 214-216 Surat Asy Syura Ayat 214-216 فَلا تَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَكُونَ مِنَ الْمُعَذَّبِينَ ٢١٣ وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الأقْرَبِينَ ٢١٤ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ ٢١٥ فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ ٢١٦وَتَوَكَّلْ عَلَى الْعَزِيزِ الرَّحِيمِ ٢١٧ Bacaan Latin 214. wa-andzir asyiirataka al-aqrabiina 215. waikhfidh janaahaka limani ittaba’aka mina almu/miniina 216. fa-in ashawka faqul innii barii-un mimmaa ta’maluuna Terjemahan artinya 214. [2]Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yang terdekat[3], 215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu[4]. 216. Kemudian jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah Muhammad, "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan[5]. Adapun isi kandangun yang menjelaskan tentang tafsir, bacaan latin, dan terjemahannya artinya. Penjelasan [1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala melarang Rasul-Nya dan termasuk pula umatnya dari menyembah selain Allah, dan bahwa yang demikian dapat menyebabkan seseorang terkena azab yang kekal, karena hal itu adalah perbuatan syirk, di mana Allah mengharamkan pelakunya masuk surga dan akan menempatkannya di neraka. Larangan terhadap sesuatu berarti perintah terhadap kebalikannya, larangan terhadap syirk berarti perintah mentauhidkan-Nya. [2] Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala memerintahkan Nabi-Nya mengerjakan sesuatu yang dapat menyempurnakan dirinya, maka Dia memerintahkan untuk menyempurnakan orang lain. [3] Yaitu Bani Hasyim dan Bani Muththalib, di mana mereka adalah orang-orang yang paling dekat dengan Beliau dan paling berhak mendapatkan ihsan baik dari sisi agama maupun dunia. Hal ini tidaklah menafikan untuk memberikan peringatan kepada semua manusia, seperti halnya ketika seseorang diperintahkan untuk berbuat ihsan kepada semua manusia, lalu diperintahkan pula kepadanya untuk berbuat ihsan kepada kerabatnya, maka yang ini adalah lebih khusus yang menunjukkan penekanan dan memiliki hak lebih. Kemudian Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam melaksanakan perintah itu, Beliau berdakwah baik kepada masyarakat umum maupun kepada kerabat-kerabat-kerabat Beliau, mengingatkan dan menasehati mereka tanpa kenal lelah, dan bahwa tidak ada seorang pun di antara mereka yang dapat selamat dari azab Allah kecuali dengan beriman kepada-Nya. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga memerintahkan agar Beliau berendah diri kepada hamba-hamba Allah yang beriman, dan barang siapa yang mendurhakai Beliau siapa pun orangnya, maka hendaklah Beliau berlepas diri dari perbuatannya, dan dengan tetap menasehati mereka serta berusaha mengajak mereka kembali dan bertobat. Sikap berlepas diri dari perbuatannya adalah untuk menolak anggapan bahwa perintah merendahkan diri kepada orang-orang mukmin, menghendaki seseorang untuk bersikap ridha terhadap segala yang muncul dari mereka selama mereka mukmin, bahkan tidak demikian. Hal itu, karena dalam masalah wala’ setia dan bara’ berlepas diri ada tiga golongan 1. Orang-orang yang diberikan wala’ murni tanpa dimusuhi sama sekali. Mereka adalah kaum mukmin yang bersih dari kalangan para nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shalih. Terdepannya adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian istri-istrinya ummahaatul mukminin, ahli baitnya yang baik dan para sahabatnya yang mulia. Kemudian dari kalangan para tabi’in dan orang-orang yang hidup pada abad-abad yang utama, generasi pertama ummat ini dan para imamnya seperti imam yang empat Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi'i dan Imam Ahmad. 2. Orang-orang yang diberi baraa’ murni tanpa ada rasa cinta. Mereka adalah kaum kafir baik dari kalangan, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, orang-orang murtad dan orang-orang atheis dan lainnya dengan berbagai macamnya. 3. Orang-orang yang diberi wala' dari satu sisi dan diberi bara' dari sisi lain Yakni wala’ dan bara’ berkumpul padanya, mereka adalah kaum mukminin yang berbuat maksiat. Mencintai mereka, karena mereka masih memiliki iman, dan membenci mereka karena maksiatnya yang tingkatannya di bawah kufur dan syirk. Membenci mukmin yang berbuat maksiat tidaklah sama dengan membenci orang kafir dan memusuhinya, dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dari Umar bin Al Khaththab أَنَّ رَجُلًا عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ كَانَ اسْمُهُ عَبْدَاللَّهِ وَكَانَ يُلَقَّبُ حِمَارًا وَكَانَ يُضْحِكُ رَسُولَ اللَّهِ وَكَانَ النَّبِيُّ قَدْ جَلَدَهُ فِي الشَّرَابِ فَأُتِيَ بِهِ يَوْمًا فَأَمَرَ بِهِ فَجُلِدَ فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ اللَّهُمَّ الْعَنْهُ مَا أَكْثَرَ مَا يُؤْتَى بِهِ فَقَالَ النَّبِيُّ لَا تَلْعَنُوهُ فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ “Ada seseorang di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang bernama Abdullah, ia digelari “keledai”, ia sering membuat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tertawa. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menderanya karena ia meminum khamr, suatu ketika ia dihadapkan lagi karena meminum khamr, lalu Beliau memerintahkan mendera lagi, lalu didera lagi. Kemudian salah seorang yang hadir ada yang mengatakan, “Ya Allah, laknatlah dia, banyak sekali ia melakukannya.” Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda “Janganlah melaknatnya, demi Allah, apa kamu tidak tahu bahwa ia cinta kepada Allah dan Rasul-Nya” Rasa cinta kepada mereka mengharuskan kita menasehati mereka dan mengingkari mereka. Oleh karena itu, tidak boleh diam terhadap maksiat mereka, bahkan tetap diingkari, dinasehati dan diaak bertobat, disuruhnya mengerjakan yang ma’ruf dan dicegahnya dari yang mungkar, ditegakkan hukuman sampai mereka mau berhenti dan bertobat dari maksiatnya. Akan tetapi, kita tidak membenci mereka dengan kebencian murni seperti halnya orang-orang khawaarij. [4] Yakni dengan tidak sombong kepada mereka, bersikap lembut kepada mereka, bertutur kata yang halus kepada mereka, mencintai mereka, berakhlak mulia dan berbuat ihsan kepada mereka. Inilah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; akhlak yang paling mulia yang dengannya tercapai berbagai maslahat. Oleh karena itu, pantaskah bagi seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengaku mengikuti Beliau dan meneladaninya tetapi malah menjadi beban kaum muslimin, berakhlak buruk, keras wataknya, hatinya keras dan mulutnya kasar, saat melihat mereka berbuat salah atau kurang adab langsung dijauhi, dibenci dan dimusuhi, tanpa dinasehati dengan cara yang baik dan diajak kembali. Padahal bersikap seperti itu menimbulkan berbagai macam bahaya dan menghilang beberapa maslahat. [5] Yaitu kemaksiatan yang kamu lakukan. Tafsir Tafsir Jalalayn 214. Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat mereka adalah Bani Hasyim dan Bani Mutalib, lalu Nabi saw. memberikan peringatan kepada mereka secara terang-terangan; demikianlah menurut keterangan hadis yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. 215. Dan rendahkanlah dirimu berlaku lemah lembutlah kamu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. 216. Jika mereka mendurhakaimu yakni kerabat-kerabat terdekatmu itu maka katakanlah kepada mereka; "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kalian kerjakan" tentang penyembahan kalian kepada selain Allah itu.
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia. Baca ayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia dalil+kitab+taurat 24 surat+al-baqarah+ayat+155-157 25 jus berapa surat al an am ayat 59 26 Ilmu 27 zina 28 Hadist+yang+berkaitan+dengan+surah+ali+imran+ayat+159 29 hijrah 30 Yunus 101 31 Ikhlas 32 ali imran 31 33
Surat Asy-Syu'ara terdiri dari 227 ayat. Sebagian besar surat ini mengulas tentang kisah para nabi dan rasul serta umat mereka yang telah dijatuhkan azab oleh Allah SWT karena menentang ini pun menjadi bagian dari surat Al-Mi'un atau surat yang memiliki lebih dari seratus ayat di Al-Qur'an. Diwahyukan di kota Makkah, yuk, cari tahu arti, kandungan, dan keutamaan surat Asy-Syu'ara ayat 201–214 berikut Surat Asy-Syu'ara ayat 201–214 beserta artinyailustrasi Al-Qur'an dalam Al-Qur'an juz 19, inilah bacaan arab, bahasa latin, serta arti dari surat Asy-Syu'ara ayat 201–214 yang musti kamu اللّهِ الرَّحْمَنِ الر Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha 201لَا يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ حَتّٰى يَرَوُا الْعَذَابَ الْاَلِيْمَLaa yu’ minuuna bihii hattaa yarawul azaabal Mereka tidak akan beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang 202فَيَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَFa ya`tiyahum bagtataw wa hum lā yasy' Maka datang azab kepada mereka secara mendadak, ketika mereka tidak menyadarinya,Ayat 203فَيَقُوْلُوْا هَلْ نَحْنُ مُنْظَرُوْنَFa yaquuluu hal nahnu lalu mereka berkata, “Apakah kami diberi penangguhan wakut?”Ayat 204 اَفَبِعَذَابِنَا يَسْتَعْجِلُوْنَA fa bi’azaabinaa yasta Bukankah mereka yang meminta agar azab Kami dipercepat?Ayat 205اَفَرَءَيْتَ اِنْ مَّتَّعْنٰهُمْ سِنِيْنَA fa ra aita im matta naahum Maka bagaimana pendapatmu jika kepada mereka Kami berikan kenikmatan hidup beberapa tahu,Ayat 206ثُمَّ جَاۤءَهُمْ مَّا كَانُوْا يُوْعَدُوْنَSumma jaa ahum maa kaanuu yuu’ kemudian datang kepada mereka azab yang diancamkan kepada mereka,Ayat 207مَآ اَغْنٰى عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يُمَتَّعُوْنَMaa agnaa an hum maa kaanuu yumatta’ niscaya tidak berguna bagi mereka kenikmatan yang mereka 208 وَمَآ اَهْلَكْنَا مِنْ قَرْيَةٍ اِلَّا لَهَا مُنْذِرُوْنَ Wa maa ahlaknaa ming qaryatin illaa lahaa Dan Kami tidak membinasakan sesuatu negeri, kecuali setelah ada orang-orang yang memberi peringatan kepadanya,Ayat 209ذِكْرٰىۚ وَمَا كُنَّا ظٰلِمِيْنَZikraa, wa maa untuk menjadi peringatan. Dan Kami tidak berlaku 210وَمَا تَنَزَّلَتْ بِهِ الشَّيٰطِيْنُBahasa latin wa maa tanazzalat bihisy syayaatiinArtinya Dan Al-Qur'an itu tidaklah dibawa turun oleh 211 وَمَا يَنْۢبَغِيْ لَهُمْ وَمَا يَسْتَطِيْعُوْنَWa maa yambagii lahum wa maa yastatii’ Dan tidaklah pantas bagi mereka Al-Qur'an itu, dan mereka pun tidak akan 212اِنَّهُمْ عَنِ السَّمْعِ لَمَعْزُوْلُوْنَInnahum anis sam’I lama’ Sesungguhnya untuk mendengarkannya pun mereka 213فَلَا تَدْعُ مَعَ اللّٰهِ اِلٰهًا اٰخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ الْمُعَذَّبِيْنَFa laa tad’u ma allaahi ilaahan aakhrara fa takuuna minal mu’ Maka janganlah kamu menyeru menyembah Tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang 214 وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَWa anzir asyiraatakal Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu Muhammad yang terdekat. Baca Juga Doa Nabi Ibrahim Memohon Keberkahan Amal Ibadah, Rumah dan Keturunan 2. Kandungan surat Asy-Syu'ara ayat 201–214ilustrasi Al-Qur'an dari surat Asy-Syu'ara ayat 201–214 ini menceritakan orang-orang yang tidak mau beriman kepada Allah SWT maka mereka akan mendapatkan azab yang sangat pedih sekali. Mereka pun setelah diberikan azab merasa menyesal dan ingin meminta kesempatan agar ia bisa beriman kepada Allah Allah SWT telah terlanjur membinasakan negeri tersebut setelah sebelumnya telah diberikan peringatan bagi penduduk tersebut melalui para nabi dan rasul-Nya. Sungguh tidak ada kesempatan lagi bagi orang-orang yang sesungguhnya zalim dan itu, surat ini menegaskan kembali bahwa Al-Qur'an bukanlah diturunkan oleh iblis, melainkan oleh Allah SWT melalui perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Justru iblis lah yang dijauhkan dari mendengar ayat-ayat Al-Qur' sebab itu, janganlah kita menyerukan Tuhan yang lain selain Allah SWT. Jika dilakukan, maka itu bagian dari orang-orang yang Keutamaan surat Asy-Syu’arailustrasi mengaji Al-Qur'an ALKETTABAyat-ayat dalam surah ini akan menenangkan hati serta mampu memberikan ketentraman dalam hidup. Sehingga kita pun bisa terhindarkan dari stres dan keistimewaan lainnya yang dimiliki oleh surat ini adalah sebagai petunjuk tentang ilmu sihir bahwa itu hanyalah tipu daya dari iblis. Sehingga tidak boleh ada yang mempercayai hal penjelasan tentang surat Asy-Syu’ara ayat 201–214. Semoga kita termasuk orang-orang yang selalu beriman dan selalu berada dalam lindungan Allah SWT. Amin. Baca Juga Surat Asy-Syu'ara Ayat 187-200 Arab Arti, Kandungan, dan Keutamaan
Abstract. The role of the family in the educational process, is an inevitable necessity, this is because the important role of the family as the environment of origin, and also the first
فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّى بَرِىٓءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ Arab-Latin Fa in 'aṣauka fa qul innī barī`um mimmā ta'malụnArtinya Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"; Asy-Syu'ara 215 ✵ Asy-Syu'ara 217 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 216 Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 216 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan mendalam dari ayat ini. Ditemukan aneka ragam penjelasan dari beragam ulama mengenai makna surat Asy-Syu’ara ayat 216, antara lain seperti termaktub📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaApabila mereka menyelisihi perintahmu dan tidak mengikutimu, maka berlepas dirilah kamu dari tindakan-tindakan mereka dan kondisi yang meliputi mereka berupa kesyirikan dan kesesatan.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram216. Jika mereka mendurhakaimu dan enggan menerima perintah yang engkau bawa berupa pengesaan Allah dan ketaatan kepada-Nya, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian kerjakan berupa kesyirikan dan maksiat".📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah216. Jika mereka mendurhakaimu maka katakanlah "Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan"Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJika mereka mendurhakaimu} menentang perintahmu dan tidak mengikutimu {katakanlah,“Sesungguhnya aku berlepas diri terhadap apa yang kalian kerjakan”📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H216 oleh karenanya, Allah berfirman kepada RasulNya, “jika mereka mendurhakaimu,” dalam salah satu perintah, maka janganlah kamu berlepas diri drai mereka, jangan meninggalkan sikap lembut dan rendah diri dalam berinteraksi dengan mereka, akan tetapi berlepas dirilah dari perbuatan mereka, lalu ingatkanlah mereka dan nasihatilah mereka serta curahkanlah kemampuanmu dalam mencegah mereka dari perbuatan itu dan mengajak mereka bertaubat darinya. Hal ini menolak anggapan orang yang berpraduga salah bahwa Firman Allah, “dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman,” al-hijr88 Berkonsekuensi harus rela dengan semua yang mereka lakukan selagi mereka sebagai orang-orang Mukmin. Anggapan tersebut ditolak dengan uraian di atas. Wllahu’alam.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Asy-Syu’ara ayat 216 Yaitu kemaksiatan yang kamu dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 216216. Teruskanlah kamu berdakwah, wahai rasul. Kemudian jika setelah engkau berdakwah kepada mereka, mereka baik itu keluargamu, orang-orang kafir, atau para pengikutmu, mendurhakaimu dan tidak mengikuti perintahmu, maka katakanlah wahai rasul, kepada mereka 'sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. ' semua itu menjadi tanggung jawabmu di hadapan Allah. 217. Dan setelah engkau lakukan tugasmu berdakwah kepada mereka, bertawakAllah, pasrahkanlah semua urusanmu hanya kepada Allah yang mahaperkasa, mahakuat yang mampu menyiksa siapa pun yang berani menantang-Nya, maha penyayang kepada siapa pun yang senantiasa taat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian kumpulan penjabaran dari banyak ulama terhadap kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 216 arab-latin dan artinya, moga-moga membawa faidah bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan Konten Tersering Dibaca Nikmati banyak konten yang tersering dibaca, seperti surat/ayat Ar-Ra’d, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1, Ali Imran 134, Al-Baqarah 186. Juga Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56, Al-Infithar, Al-Baqarah 30, Al-Ahzab 21, Ali Imran 133. Ar-Ra’dAl-Isra 23-24Al-Baqarah 2Al-Isra 1Ali Imran 134Al-Baqarah 186Al-Jumu’ah 9Az-Zariyat 56Al-InfitharAl-Baqarah 30Al-Ahzab 21Ali Imran 133 Pencarian bacaan surat yasin arab lengkap, surat al kahfi 1-20, surat almul, al baqarah ayat 281-290, qs al baqarah 152 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Bacaan Al-Quran Online Surat Asy-Syura dengan terjemah dan tafsir Bahasa Indonesia versi desktop dan mobile, lebih mudah, ringan dan Lengkap di NU Online. Daftar Surah. Asy-Syura: 12. Asy-Syura: 10 Pengaturan Asy-Syura Ayat 11. Bagikan Bagikan. Whatsapp. Facebook. Twitter. Salin Link.
Wislahcom Referensi Surah Asy-Syuara Ayat 214-216 Bacaan Terjemah Mufradat Isi Kandungan وَاَنْذِرْ عَشِيْرَتَكَ الْاَقْرَبِيْنَ وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ فَاِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ اِنِّيْ بَرِيْۤءٌ مِّمَّا تَعْمَلُوْنَ Baca Juga Ayat Ayat Al Quran Tentang Cobaan Terjemah Surah Asy-Syuara Ayat 214-216 Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, Yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu Maka Katakanlah “Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan”; Baca Juga Ayat Ayat Al Quran Tentang Cinta, Jodoh dan Pernikahan Mufradat Surah Asy-Syuara Ayat 214-216 yaitu orang-orang yang berimanمِنَ الْمُؤْمِنِيْنَdan berilah peringatanوَاَنْذِرْ jika mereka mendurhakaimuفَاِنْ عَصَوْكَkepada kerabat-kerabatmuعَشِيْرَتَكَmaka Katakanlahفَقُلْyang terdekat. الْاَقْرَبِيْنَsesungguhnya aku tidak bertanggung jawabاِنِّيْ بَرِيْۤءٌdan rendahkanlah dirimuوَاخْفِضْ جَنَاحَكَapa yang kamu kerjakanمِّمَّا تَعْمَلُوْنَterhadap orang-orang yang mengikutimuلِمَنِ اتَّبَعَكَ Isi Kandungan Surah Asy-Syuara Ayat 214-216 Ayat tersebut menggambarkan bahwa strategi yang dilakukan Rasul saat melakukan dakwahnya pertama kali adalah dengan strategi tertutup, tersembunyi dan untuk kalangan terbatas, yaitu keluarga dan kerabat dekat. Memberi peringatan kepada kerabat-kerabatnya yang terdekat tanpa pilih kasih, dan merendahkan diri dengan memperlihatkan sikap lemah lembut dan rendah hati orang-orang mukmin baik dari keluarga, kerabat maupun orang-orang mukmin yang telah mengikuti ajakkannya. Pada ayat 214 Allah Swt memerintahkan kepada Rasul agar memberi peringatan kepada keluarga dan kerabat serta para sahabat. Sekalipun ayat 214 ini tidak dijelaskan apa isi dan bentuk peringatannya. Akan tetapi ulama telah menjelaskan bahwa kewajiban Rasul adalah memberikan peringatan manakala ada dari keluarga, kerabat atau sahabat yang dalam perilakunya tidak sesuai dengan visi dan misi kenabian Muhammad Saw. Namun, bagaimana cara Rasulullah dalam menyampaikan peringatkan itu telah dijelaskan pada ayat berikutnya, yaitu ayat 215. Baca Juga Ayat Ayat Al Quran Tentang Cinta Beda Agama Pada ayat 215 Allah Swt hendak mengajari Rasulullah Saw, cara memberi peringatkan agar sampai pada tujuan. Yaitu dengan cara merendahkan hati, tidak sombong, tidak terkesan menggurui dan selalu menonjolkan akhlak-akhlak yang mulia. Sementara ayat 216 merupakan ayat yang menghibur Rasulullah Saw manakala dari keluarga, kerabat maupun para sahabat yang tidak mau atau enggan mengikuti nasehat Rasul. Rasulullah tidak terbebani oleh kedurhakaan mereka. Termasuk, saat mereka masuk neraka. Tugas seorang Rasul adalah menyampaikan perintah dan larangan Allah. Iman atau tetap durhaka terhadap peringatan Rasul Saw merupakan faktor hidayah dari Allah Swt. Sebagai contoh, Nabi Saw tidak dapat memaksa walau telah dimohonkan kepada Allah Swt agar pamanya, Abu Ʈhalib, beriman mengikuti jejaknya. Selama tiga tahun pertama, Nabi Muhammad hanya menyebarkan agama terbatas kepada kerabat dan teman-teman dekatnya. Sebagaimana surah asy-Syu’ara ayat 214-216 menjelaskan tentang strategi dakwah secara terselubung dan tidak ekspansif. Dalam konteks inilah, Ibnu Isḥaq menjelaskan bahwa setelah banyak orang yang masuk Islam, baik laki-laki maupun wanita, sehingga Islam mulai mendapatkan perhatian di seluruh Makkah, merekapun masuk Islam secara sembunyi-sembunyi. Rasulullah Saw menemui mereka dan mengajarkan agama secara rahasia kepada masing-masing pribadi. Baca Juga Ayat Ayat Al Quran Tentang Berpikir Kritis Related postsKunci Jawaban Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Kelas 11 SMA, MA, SMK Halaman 42 Kurikulum MerdekaCara Jualan OnlineSEO Google LengkapBacklink GratisReinforcement Learning from Human Feedback RLHF Apa, Tujuan, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP, MTS Halaman 45, 46 Kurikulum Merdeka
Muqadimah Surat Asy-Syu`ara` surat ini terdiri dari 227 ayat termasuik golongan surat-surat Makikyyah. DInamakan 'Asy Syu'araa' (kata jamak dari 'Asy Syaa'ir' yang berarti penyair) diambil dari kata 'Asy Syuaraa' yang terdapat pada ayat 224, yaitu pada bagian terakhir surat ini, di kala Allah s.w.t. secara khusus menyebutkan kedudukan penyair
Surat Asy-Syu’ara’ 214-216وَأَنْذِرْ عَشِيرَتَكَ الْأَقْرَبِينَ. وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ. فَإِنْ عَصَوْكَ فَقُلْ إِنِّي بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ الشعراء 214-216 Artinya “Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Jika mereka mendurhakaimu maka Katakanlah, Sesungguhnya Aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan” QS. Asy-Syu’ara 214-216 Dalam ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad untuk member peringatan kepada kaum kerabantnya yang terdekat dan agar bergaul dengan orang-orang mukmin dengan lemah lembut. Imam Bukhari dan Imam Muslim menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas bahwa ketika Allah menurunkan ayat di atas, Nabi naik ke bukit Shafa lalu berseru, “Wahai orang-orang, sudah pagi.” Lalu orang-orang berkumpul kepadanya, ada yang datang sendiri dan ada yang mengutus utusannya. Kemudian Rasulullah berpidato, “Wahai Bani Abdul Muththalib, wahai Bani Fihr, wahai Bani Lu’ay, apa pendapat kalian jika aku memberitahu kalian bahwa di kaki bukit ini ada seekor kuda yang hendak menyerang kalian, apakah kalian mempercayai aku?” Mereka menjawab, “Ya, kami mempercayai anda.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya aku memperingatkan kalian akan azab yang sangat keras.” Abu Lahab berkata, “Celakalah kamu untuk selama-lamanya! Apakah hanya untuk ini kamu memanggil kami?” Maka Allah ta’ala menurunkan surat Al-Lahab, di antaranya sebagai berikut “Binasalah kedua tangan Abu Lahab, dan sesungguhnya dia akan binasa.” Al-Lahab 1 Menurut Al-Maraghi, pemberian peringatan dalam surat Asy-Syu’ara’ 214 di atas, sifatnya adalah pemberian peringatan secara khusus, dan ini merupakan bagian dari peringatan yang bersifat umum, yang untuk itulah Rasulullah diutus. Sebagaimana firman Allah “Dan agar kamu member peringatan kepada penduduk Ummul qura Makkah dan orang-orang yang berada di lingkungannya.” QS. Al-An’am 92 Al-Maraghi juga menambahkan, bahwa kedekatan nasab atau keturunan tidak memberi manfaat sama sekali seandainya jalan keimanan yang ditempuh berbeda. Dalam kisah ayat di atas terdapat dalil pembolehan interaksi antara mukmin dan kafir, serta memberinya petunjuk dan nasehat. Lalu dua ayat selanjutnya -ayat 215 dan 216- menerangkan tentang perintah agar rasulullah bersikap lemah lembut terhadap pengikutnya, karena itulah yang lebih tepat buat Nabi, lebih menarik hati pengikutnya, membuat kecintaan mereka pada Nabi, serta lebih mendatangkan pertolongan dan keikhlasan mereka dalam berjuang bersama Nabi Namun demikian, seandainya kaum keluarga yang diberi peringatan oleh Rasulullah itu mendurhakai Rasul maka hal itu tidak akan mendatangkan kemudharatan sedikitpun pada Rasul. Rasul juga tidak berdosa karena apa yang mereka lakukan. Seolah-olah Allah mengatakan pada Nabi-Nya, Katakanlah kepada mereka, sesungguhnya aku berlepas diri dari kalian dan dari perbuatan kalian menyeru tuhan yang lain bersama Allah ta’ala. Sesungguhnya kalian akan mendapat balasan atas dosa kalian pada hari di mana harta dan anak lelaki tidak berguna, kecuali orang yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih dari segala dosa.
- ጄ በлኖբ
- Тէзθνыሹ аղሳчօшасևб
- Γе япресоራ ሩ ፌሏω
- Тумоኯ гистеቦε ո
- Оջէሷοлыቆ αхеη
(Asy-Syu'ara': 214) Maka Rasulullah Saw. menaiki sebuah tumpukan batu besar yang ada di puncak sebuah bukit, lalu berseru: Hai Bani Abdu Manaf, sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan, dan sesungguhnya perumpamaan diriku dan diri kalian adalah bagaikan seorang lelaki yang melihat kedatangan musuh, lalu ia memberikan peringatan dini
وَأَنذِرۡ عَشِيرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِينَ Wa anzir asheeratakal aqrabeen English Translation Here you can read various translations of verse 214 And warn, [O Muhammad], your closest kindred. Yusuf AliAnd admonish thy nearest kinsmen, Abul Ala Maududiand warn your nearest kinsmen; Muhsin KhanAnd warn your tribe O Muhammad SAW of near kindred. PickthallAnd warn thy tribe of near kindred, Dr. GhaliAnd warn your kinsmen, the nearest kin, Abdel HaleemWarn your nearest kinsfolk Muhammad Junagarhiاپنے قریبی رشتہ والوں کو ڈرا دے Quran 26 Verse 214 Explanation For those looking for commentary to help with the understanding of Surah Ash-Shu’ara ayat 214, we’ve provided two Tafseer works below. The first is the tafseer of Abul Ala Maududi, the second is of Ibn Kathir. Ala-Maududi 26214 and warn your nearest kinsmen;[135] 135. This can have two meanings. 1 Treat those of your relatives with kindness, who have believed in you and followed your teachings practically; as for those who have not accepted your message, you may declare that you are not responsible for what they do. 2 You should treat with kindness every such person, who believes in and obeys you, and you should warn every unbeliever that you take no responsibility for his actions. This verse shows that at that time there were some people among the Quraish and the neighboring Arabs, who had believed in the truth of the Prophet’s peace be upon him message; but they had not as yet started obeying his teachings practically. They were still, as usual, living the same life of unbelief among their people as were the other unbelievers. Allah set apart such believers from those true believers who after belief had adopted total obedience of the Prophet peace be upon him. The Command to treat with kindness was meant only for the latter group. As for those who had turned away from his obedience, and who included both those who believed in the truth of his message and those who rejected it, the Prophet peace be upon him was instructed to disown them, and tell them plainly that they themselves were responsible for their deeds, and that after giving them the warning he was not at all responsible for what they did. Ibn-Kathir The tafsir of Surah Ash-Shura verse 214 by Ibn Kathir is unavailable here. Please refer to Surah Shura ayat 213 which provides the complete commentary from verse 213 through 220. Quick navigation links
216. Jika mereka mendurhakaimu dan enggan menerima perintah yang engkau bawa berupa pengesaan Allah dan ketaatan kepada-Nya, maka katakanlah kepada mereka, "Sesungguhnya aku berlepas diri dari apa yang kalian kerjakan berupa kesyirikan dan maksiat". 📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah 216.
وَٱخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ ٱتَّبَعَكَ مِنَ ٱلْمُؤْمِنِينَ Arab-Latin Wakhfiḍ janāḥaka limanittaba'aka minal-mu`minīnArtinya Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Asy-Syu'ara 214 ✵ Asy-Syu'ara 216 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangKandungan Mendalam Berkaitan Surat Asy-Syu’ara Ayat 215 Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 215 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan mendalam dari ayat ini. Didapati variasi penjabaran dari kalangan ahli tafsir terhadap isi surat Asy-Syu’ara ayat 215, sebagiannya sebagaimana tertera📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan lunakkanlah sikap pergaulanmu dan tutur katamu untuk bertawadhu dan mengungkapkan rasa sayang kepada orang yang tampak olehmu adanya penerimaan terhadap dakwahmu darinya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram215. dan rendahkanlah dirimu -dalam berkata-kata dan bertingkah laku- terhadap orang-orang yang mengikutimu dari kalangan mukminin, sebagai bentuk kasih sayang dan lemah lembut terhadap mereka.📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah215. وَاخْفِضْ جَنَاحَكَ لِمَنِ اتَّبَعَكَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman Yakni tampakkanlah bagi mereka rasa cinta dan kedermawanan serta maafkanlah dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah215. Rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Hadirkan cinta dan kasih sayang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahRendahkanlah dirimu} lembutkanlah dirimu {terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang mukmin📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H215 “dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, dari kalangan orang-orang yang beriman,” yaitu, dengan sikap lembutmu, tutur katamu yang halus kepada mereka, rasa sayang dan cintamu kepada mereka serta akhlak mulia dan seluruh kebaikanmu terhadap mereka. Dan sungguh nabi melakukan semua ini, sebagiamana Allah firmankan, “maka disebakan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu,” ali-imran160 Itulah akhlak Rasulullah, yaitu akhlak yang paling sempurna, yang dengannya banyak kemaslahatan besar yang diraih, berbagai mudarat tercegah, sebagaimana sudah dimaklumi. Kemudian, apakah pantas bagi seorang yang beriman kepada Allah dan RasulNya yang mengklaim mengikuti dan mensuriteladani Rasulullah, jika menjadi beban bagi kaum Muslimin, berkhlak buruk, bersikap keras [terhadap mereka], berkeras hati dan berkata-kata kasar; dan jika dia melihat mereka melakukan maksiat atau kurang sopan, maka dia langsung memutus hubungan dengan mereka, mencaci dan membenci mereka? Dia sama sekali tidak mempunyai sikap lembut, tidak memilki etika dan tidak juga taufik. Perlakuan seperti ini telah menimbulkan berbagai kerusakan dan terabaikannya berbagai kemaslahatan yang cukup parah. Lain dari itu, anda akan menjumpainya sellau merendahkann orang yang meniru sifat Rasulullah. Dia menuduhnya dengan tuduhan kemunafikan dan cari muka, dan dia menyebut-nyebut dirinya sendiri dan menyanjungnya serta bangga dengan amal yang dilakukannya. Ini semua tidak lain karena kebodohannya, bujukan manis dan tipu daya setan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Asy-Syu’ara ayat 215 Yakni dengan tidak sombong kepada mereka, bersikap lembut kepada mereka, bertutur kata yang halus kepada mereka, mencintai mereka, berakhlak mulia dan berbuat ihsan kepada mereka. Inilah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; akhlak yang paling mulia yang dengannya tercapai berbagai maslahat. Oleh karena itu, pantaskah bagi seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengaku mengikuti Beliau dan meneladaninya tetapi malah menjadi beban kaum muslimin, berakhlak buruk, keras wataknya, hatinya keras dan mulutnya kasar, saat melihat mereka berbuat salah atau kurang adab langsung dijauhi, dibenci dan dimusuhi, tanpa dinasehati dengan cara yang baik dan diajak kembali. Padahal bersikap seperti itu menimbulkan berbagai macam bahaya dan menghilang beberapa maslahat.📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 215215. Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang beriman yang mengikutimu. Jangan kamu bertindak kasar terhadap mereka, karena mereka akan lari darimu, padahal mereka adalah pembantumu yang utama dalam berdakwah. Perjalanan dakwah tidak selamanya mulus. Ada banyak rintangan, antara lain pembelotan dari pengikut. 216. Teruskanlah kamu berdakwah, wahai rasul. Kemudian jika setelah engkau berdakwah kepada mereka, mereka baik itu keluargamu, orang-orang kafir, atau para pengikutmu, mendurhakaimu dan tidak mengikuti perintahmu, maka katakanlah wahai rasul, kepada mereka 'sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan. ' semua itu menjadi tanggung jawabmu di hadapan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah variasi penjelasan dari banyak ulama tafsir terkait makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 215 arab-latin dan artinya, semoga menambah kebaikan untuk kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Bacaan Tersering Dilihat Kami memiliki ratusan topik yang tersering dilihat, seperti surat/ayat Al-Isra 1, Al-Baqarah 30, Ali Imran 134, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 186, Az-Zariyat 56. Ada juga Al-Baqarah 2, Al-Jumu’ah 9, Al-Infithar, Al-Ahzab 21, Ali Imran 133, Ar-Ra’d. Al-Isra 1Al-Baqarah 30Ali Imran 134Al-Isra 23-24Al-Baqarah 186Az-Zariyat 56Al-Baqarah 2Al-Jumu’ah 9Al-InfitharAl-Ahzab 21Ali Imran 133Ar-Ra’d Pencarian arti at takasur, surat an-nisa ayat 36 berisi perintah allah untuk, untukmu agamamu dan untukku agamaku adalah arti ayat ke, ayat 1000 dinar surah at thalaq 2 3, surat ar rahman 1-10 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Surat Asy-Syu'ara' Ayat 214. Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Ibnu Juraij bahwa ketika turun ayat, wa andzir asyiiratakal aqrabiin (dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat) (Asy-Syuaraa: 214), Rasulullah saw. memulai dakwahnya kepada keluarga serumahnya, kemudian kepada keluarga terdekat.
On December 17, 2022 Views 7 Alyazea Amanda Latin dan Terjemahan Surat Asy Syu’ara Ayat 214 وَأَنذِرْ عَشِيرَتَكَ ٱلْأَقْرَبِينَ Wa anżir asyīratakal-aqrabīn Artinya Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat, Asbabun Nuzul Surat Asy Syu’ara Ayat 214 Belum ditemukan asbabun nuzul dari ayat ini Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Surat Asy Syu’ara Ayat 214 Sumber Tafsir Kementrian Agama Republik Indonesia Versi Online
Allah Swt. berfirman seraya memerintahkan (kepada hamba-hamba-Nya) agar menyembah Dia semata, tiada sekutu bagi-Nya; juga memberitahu kan bahwa barang siapa yang menyekutukan-Nya, Dia pasti akan mengazabnya.
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan rendahkanlah dirimu berlaku lemah lembutlah kamu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. Dan berlemah lembutlah kepada mereka yang telah menerima seruanmu untuk beriman. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Yakni dengan tidak sombong kepada mereka, bersikap lembut kepada mereka, bertutur kata yang halus kepada mereka, mencintai mereka, berakhlak mulia dan berbuat ihsan kepada mereka. Inilah akhlak Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam; akhlak yang paling mulia yang dengannya tercapai berbagai maslahat. Oleh karena itu, pantaskah bagi seorang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengaku mengikuti Beliau dan meneladaninya tetapi malah menjadi beban kaum muslimin, berakhlak buruk, keras wataknya, hatinya keras dan mulutnya kasar, saat melihat mereka berbuat salah atau kurang adab langsung dijauhi, dibenci dan dimusuhi, tanpa dinasehati dengan cara yang baik dan diajak kembali. Padahal bersikap seperti itu menimbulkan berbagai macam bahaya dan menghilang beberapa maslahat.
. rwp9cmzva1.pages.dev/124rwp9cmzva1.pages.dev/499rwp9cmzva1.pages.dev/122rwp9cmzva1.pages.dev/426rwp9cmzva1.pages.dev/409rwp9cmzva1.pages.dev/207rwp9cmzva1.pages.dev/12rwp9cmzva1.pages.dev/54
surah asy syu ara ayat 214 216 dan artinya